Senin, 14 Oktober 2013

Harus Ku Sadari Itu

Saat membalikkan kertas putih, ia berkata itu hitam
Saat memungut serpihan kaca, ia berkata itu pantas
Saat memberikan lilin, ia berkata itu harus padam
Saat menggores luka, ia berkata itu harus lekas

Saat mencoba menolong, ia berkata itu pamrih
Saat mencoba peduli, ia berkata acuhkan saja
Saat mencoba diam, ia berkata tak tahu balas kasih
Saat mencoba acuh, ia berkata lebih baik mati saja

Gemerincing lonceng memecah kebisuannya
Sederhana, namun tahukah kamu maksudnya?
Gemerlap malam memecah keheningannya
Sederhana, namun tahukah kamu maksudnya?
Gema suara adzan menenangkan hati para hamba-Nya
Sederhana, namun tahukah kamu rasanya?
Lantunan ayat suci Al-Qur'an menyejukkan hati para hamba-Nya
percayakah? percayakah kamu? diam, dengarkanlah!
hati yang kalut maupun yang lembut akan tenggelam
dalam rasa damai itu, hanya Allah SWT'tempat kembali kita

Tidak peduli, bagaimana nasib dan takdir menyapa
Tidak peduli, bagaimana sambutan dunia
Hanya bisa menjalani dengan sebaik-baiknya
Teguhkanlah kesadaran bahwa kita adalah hamba-Nya
dan pasti hanya Allah SWT tempat kembali kita


19 Juli 2013

2 komentar:

  1. Jago juga bikin puisi.. i like it.. :)

    BalasHapus
  2. biasa aja kak itu pun kalo udh dpt inspirasi n mood yg bgus haha mkasih :-)

    BalasHapus