Senin, 06 Januari 2014

ANATOMI FISIOLOGI : GOT, GPT, dan Gamma GT



GOT
Glutamic Oxaloacetic Transaminase (GOT) adalah suatu enzim yang berhubungan dengan sel parenkim hati. GOT juga disebut aspartateaminotransferase (AST). Pemeriksaan GOT merupakan pengukuran kadar GOT dalam darah. Pemeriksaan ini kurang spesifik untuk mendeteksi kerusakan hati, karena enzim GOT juga dihasilkan oleh sel lain seperti sel jantung dan sel otot skelet.
Pemerikasaan GOT dimaksudkan untuk memantau dan menetapkan terapi bagi penderita hepatitis atau kanker hati, dengan demikian prosedur pengobatan akan lebih tepat dan terarah.
            Enzim GOT mengkatalisis perpindahan gugus amino dari aspartat kepada 2-oksoglutarat untuk menjadi L-glutamat dan oksaloasetat. 

       GPT
GPT adalah singkatan dari Glutamic Piruvic Transaminase. GPT atau juga dinamakan ALT (alanin aminotransferase) merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler.
Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes GPT/ALT lebih tinggi daripada GOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya.
            Pada manusia, enzim GPT ini banyak disebabkan oleh indikasi kerusakan hati, dalam analisis klinik, pemeriksaan GPT dilakukan untuk : Identifikasi penyakit hati, terutama sirosis dan hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, narkoba, atau virus, membantu memeriksa kerusakan hati, mengetahui apakah penyakit kuning disebabkan oleh darah atau penyakit hati, melacak dampak kolesterol dampak obat-obatan lainnya yang dapat merusak hati. 

            Gamma-glutamil transferase (GGT)
            Gamma-glutamil transferase (GGT) adalah enzim yang ditemukan terutama di hati dan ginjal, sementara dalam jumlah yang rendah ditemukan dalam limpa, kelenjar prostat dan otot jantung. Gamma-GT merupakan uji yang sensitif untuk mendeteksi beragam jenis penyakit parenkim hati. Kebanyakan dari penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar meningkatkan GGT dalam serum. Kadarnya dalam serum akan meningkat lebih awal dan tetap akan meningkat selama kerusakan sel tetap berlangsung.
GGT adalah salah satu enzim mikrosomal yang bertambah banyak pada pemakai alkohol, barbiturat, fenitoin dan beberapa obat lain tertentu. Alkohol bukan saja merangsang mikrosoma memproduksi lebih banyak enzim, tetapi juga menyebabkan kerusakan hati, meskipun status gizi peminum itu baik. Kadar GGT yang tinggi terjadi setelah 12-24 jam bagi orang yang minum alkohol dalam jumlah yang banyak, dan mungkin akan tetap meningkat selama 2-3 minggu setelah asupan alkohol dihentikan. Tes gamma-GT dipandang lebih sensitif daripada tes fosfatase alkalis (alkaline phosphatase, ALP).
            Metode pemeriksaan untuk tes GGT adalah spektrofotometri atau fotometri, dengan menggunakan spektrofotometer/fotometer atau alat kimia otomatis. Bahan pemeriksaan yang digunakan berupa serum atau plasma heparin.
Enzim gamma-glutamil transferase untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Hanes dalam tahun 1950. Enzim ini juga dinamakan gamma-glutamil transpeptidase atau disingkat GGT. Pada awal tahun 60-an gamma-glutamil transferase telah menarik perhatian klinik dan hubungan antara penyakit-penyakit tertentu dengan peningkatan kadar enzim tersebut dalam serum telah diselidiki. Beberapa tahun kemudian pemeriksaan enzim gamma-glutamil transferase serum merupakan suatu pemeriksaan rutin dalam klinik untuk memperkuat diagnosis berbagai macam penyakit
Fungsi enzim gamma-glutamil transferase ialah mengkatalisis pemindahan gugus gamma-glutamil dari suatu peptide yang mengandung gugus tersebut, misalnya glutation, kepeptida lain atau ke asam amino. sebagai akseptor gugus gamma glutamil airpun dapat berperan, dan bila ini terjadi maka yang berlangsung adalah proses hidrolisis. Gamma-glutamil transferase adalah suatu glikoprotein dengan bagian karbohidratnya sebanyak 20%. Molekul enzim juga mengandung gugus sulfhidril. Di dalam tubuh enzim terutama terikat pada membran-membran sel epitel dan limfoid. Pada isolasi enzim telah ditemukan bentuk dengan berat molekul 200.000 yang dinamakan "heavy form". Bentuk ini dapat dipecah dengan penambahan bromelain dan dihasilkan bentuk dengan berat molekul sekitar 68.000 yang dinamakan "light form". Bentuk yang terakhir ini dapat dipisahkan menjadi 12 isoenzim yang semuanya aktif dan mempunyai jumlah asam amino, heksosa dan aminoheksosa yang sama,hanya berbeda dalam jumlah asam sialat.



             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar